Rabu, 16 Mei 2012

Komponen – Komponen Dalam Jaringan

Secara garis besar ada beberapa tahapan dalam membangun jaringan LAN, diantaranya :
·               Menentukan teknologi tipe jaringannya (Ethernet, Fast Ethernet, Token Ring, FDDI).
·               Memilih model perkabelan (Fiber, UTP, Coaxial).
·               Menentukan bentuk topologi yang digunakan.
·               Menentukan teknologi Client / Server atau peer to peer.
·               Memilih Sistem Operasi Server Windows NT, 2000, XP, atau Linux.

Perangkat Keras Komputer
           Ada banyak media yang digunakan untuk membangun jaringan komputer karena saat ini teknologi yang menghubungkan Komputer tidak hanya menggunakan sistem kabel tapi dapat juga menggunakan alternative lain misalnya wireless. Adapun media transmisi yang diperlukan antara lain adalah sebagai berikut :
·               Komputer yang akan digunakan sebagai Server.
·               Beberapa PC untuk konfigurasi jaringan.
·               Media kabel, Kabel UTP , STP, atau Kabel Telepon.
·               NIC (Network Interface Card) yang tertancap pada PC.
·               HUB atau Switch, sebagai perangkat yang difungsikan mengatur komunikasi data untuk mengkoneksikan kabel UTP.
·               Router, perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain.
·               Konektor RJ-45 dan RJ-11.
·               Tang Crimper.
·               LAN tester, untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel.
·               VDSL Converter.

NIC (Network Interface Card)
         NIC adalah kartu jaringan atau LAN Card berupa papan elektronik yang nantinya ditanam atau dipasang di setiap komputer yang akan dihubungkan ke suatu jaringan. Jaringan ini tidak terbatas pada LAN (Local Area Network). NIC juga merupakan salah satu interface yang memegang peranan besar dalam sistem komunikasi jaringan, karena dengan kartu jaringan inilah yang menentukan kecepatan maksimum transmisi data antar titik (node).
          Ada tiga hal pokok yang perlu diketahui dari kartu jaringan atau NIC ini, yaitu tipe kartu, tipe protokol, dan tipe kabel yang didukungnya. Adapun sedikit uraian penjelasannya dijabarkan dibawah.
1.    Tipe NIC
Tipe slot bermacam-macam, mulai ISA, PCI dan AGP. Namun untuk kartu jaringan ini saya hanya menjelaskan 2 tipe saja, yaitu PCI dan ISA.


Untuk membedakan slot ISA dan PCI mudah saja. Jika casing komputer terbuka, di bagian belakang ada beberapa deretan slot. Slot yang berwarna hitam umumnya ISA, slot yang berwarna putih adalah slot PCI, dan slot yang berwarna coklat umumnya slot AGP.
1.    Jenis Protokol NIC
    Terdapai beberapa protokol, diantaranya Ethernet dan Fast Ethernet, Token Ring, FDDI, dan ATM. Namun disini hanya menjelaskan dua protokol saja, yaitu Ethernet dan Fast Ethernet. Jenis Ethernet masih banyak digunakan walaupun kecepatan transfer data yang didukungnya hanya sampai 10Mbps saja. Saat ini perusahaan dan juga warnet-warnet sudah mulai menggunakan jenis Fast Ethernet. Karena selain sudah mendukung kecepatan transfer data sampai 100Mbps, harganya pun tidak jauh berbeda.
    Selain itu ada juga katu jaringan jenis combo. Jenis ini mendukung Ethernet maupun Fast Ethernet. Kartu combo bisa mendeteksi sendiri berapa kecepatan yang sedang digunakan pada jaringan. Begitu juga dari sudut pengkabelan jenis combo ini mendukung kabel jenis Coaxial dan UTP.
   Saat ini hampir semua NIC yang beredar di pasaran sudah mendukung Plug-n-Play. PNP ini sudah sangat popular, karena setiap menambah hardware baru secara otomatis akan dikonfigurasi oleh komputer. Begitu juga oleh operating sistemnya.

HUB atau Concentrator
   Sering disebut multiport Repeater yaitu suatu terminal untuk menginterkoneksikan beberapa PC membentuk jaringan. Semua jenis komunikasi hanya dilewatkan oleh Hub. Secara sederhana HUB bisa dikatakan sebagai sebuah perangkat yang memiliki banyak port yang akan menghubungkan beberapa node atau titik sehingga membentuk suatu jaringan dan umumnya digunakan pada topologi Star. Jumlah port 4, 8,16,24.
   Men-support 10-100 Mbps (dual speeds). Hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana hanya untuk beberapa komputer di satu group IP local, ketika ada satu paket yang masuk ke satu port di Hub, maka akan tersalin ke port lainnya di Hub yang sama dan semua komputer yang tersambung dapat membaca paket tersebut.

     Jika akan dilakukan pengembangan HUB juga bisa dihubungkan ke Hub berikutnya secara up-link. Ini terjadi apabila HUB yang digunakan hanya memiliki port 16 port plus 1 port untuk server atau HUB lain. Dari segi pengelolaan HUB yang saat ini beredar di pasaran ada dua jenis, yaitu Manageable HUB dan Unmanageable HUB. Manageable HUB adalah HUB yang bisa dikelola dengan software yang ada di bawahnya. Sedangkan Unmanageable HUB cara pengelolaanya dilakukan secara manual.

 
      Perlu diketahui bahwa HUB hanya memungkinkan pengguna atau user untuk berbagi jalur yang sama. Kumpulan HUB yang membentuk jaringan disebut “Shared Ethernet”. Adapun jenis-jenis Hub, antara lain adalah :
·               Hub standar 10 Mbps
Hub ini memiliki spesifikasi sebagai berikut :
1.        Kecepatan maksimum 10 Mbps.
2.        Tidak bisa diatur kecepatan transmisi untuk tiap user yang terkoneksi, dan mudah diinstalasi.
·               Hub switch unmanage 10/100 Mbps
Hub ini memiliki spesifikasi sebagai berikut :
1.        Kecepatan maksimum 10 atau 100 Mbps, tergantung pada penggunaan kartu jaringan.
2.        Tidak bisa mengatur kecepatan transmisi untuk tiap user atau mesin yang terkoneksi.
3.        Mudah diinstalasi
·               Hub switch manage 100 Mbps
Memiliki spesifikasi sebagai berikut :
1.        Kecepatan 100 Mbps
2.        Kecepatan tiap port koneksi bisa diatur, kecepatan transmisi untuk tiap user atau mesin yang terkoneksi sesuai kebutuhan.
3.        Hanya bisa menggunakan Fast Ethernet Card.
4.        Instalasi rumit.
            Pada jaringan yang menggunakan topologi bus, ada juga perangkat sejenis yang mirip Hub, namanya Repeater (pengulang). Repeater adalah alat yang digunakan untuk menerima sinyal dari satu segmen kabel LAN dan memancarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen (satu atau lebih) kabel LAN yang lain. Dengan Repeater jaringan dan sinyal akan semakin kuat. Bahkan apabila kabel yang digunakan jenis Coaxial, jaringan akan lebih cepat.

Bridge (Jembatan)
            Bridge adalah alat yang memungkinkan untuk membagi suatu jaringan yang besar dalam dua jaringan yang lebih kecil, sehingga menjadi jaringan yang lebih efisien. Bridge dapat memonitor lalu lintas informasi pada kedua jaringan sedemikian, sehingga paket informasi dapat dilewatkan pada lokasi yang benar. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak, dan jika segmennya berbeda, paket akan diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak agar tidak menyebar keluar dari satu segmen.
 Kebanyakan Bridge dapat mendengarkan jaringan dan secara otomatis memetakan alamat masing-masing komputer pada kedua jaringan. Bridge juga bertugas menjaga informasi yang melintas.

  Bridge dapat digunakan untuk menghubungkan dua tipe pengkabelan atau tipe topologi jaringan yang berbeda asalkan dua jaringan tersebut menggunakan protokol yang sama.
  Bridge bekerja pada lapisan data link dan mampu mengenal alamat MAC, NIC, dan memiliki table penterjemah yang akan membuat alamat MAC PC pada jaringan. Table ini berfungsi untuk meneruskan paket data yang dituju.

Switch
  Switch adalah sebuah alat yang digunakan untuk memfilter dan mengijinkan lewat paket yang ada di sebuah LAN. Sering disebut multi-port bridge karena mempunyai banyak port. Lebih cerdas dan performa Hub, mampu menentukan ke tujuan paket data dengan tepat yang beakibat “ringan” dan cepat di jaringan. Switch juga mampu melayani banyak request dari MAC karena terdapat MAC Table dan meneruskannya. Port switch mempunyai collision domain sendiri. LAN yang menggunakan Switch untuk berkomunikasi di jaringan maka disebut dengan Switched LAN atau dalam fisik Ethernet jaringan disebut Switched Ethernet LAN.
  Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store-and-forward. Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan, sedangkan Switch store-and-forward merupakan kebalikan dari Switch cut-through.
            Switch store-and-forward memiliki kelebihan dalam menerima dan menganalisa seluruh paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk memeriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan Switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan. Ada beberapa keuntungan dari alat ini karena setiap segmen jaringan memiliki bandwith 10 Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada “shared network”. Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi.



VDSL
    VDSL (Very high-bit-rate Digital Subscriber Line Port) merupakan suatu alat atau piranti yang digunakan sebagai converter dari kabel UTP (RJ-45) ke kabel telepon (RJ-11). Dalam hal ini apabila akan menghubungkan jaringan LAN atau Intranet antar gedung yang jaraknya kurang lebih 500 meter masih memungkinkan dengan penambahan piranti VDSL ini. Masalah kecepatan transfer data tergantung pada merk VDSL yang digunakan. Salah satu alternative untuk membangun LAN yang melibatkan banyak gedung dengan biaya murah adalah dengan memanfaatkan VDSL ini.

Wireless
  Teknologi Wireless LAN menjadi sangat popular saat ini di banyak aplikasi. Setelah evaluasi terhadap teknologi tersebut dilakukan, menjadikan para pengguna merasa puas dan meyakini realiability teknologi ini dan siap untuk digunakan dalam skala luas dan komplek pada jaringan tanpa kabel.
   Wireless Networking semakin memperluas jangkauan dan kemampuan jaringan komputer. Teknologi-teknologi baru menjadikan Wireless Networking sebagai suatu cara yang memungkinkan pelayanan akses berkecepatan tinggi dan handal bagi jaringan-jaringan komputer dan Internet.
  Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio dengan kecepatan 2-11 Mbps. Sinyal radio menjalar dari pengirim ke penerima melalui free space, pantulan, difraksi, Line of Sight dan Obstructed LOS. Ini berarti sinyal radio tiba di penerima melalui banyak jalur (Multipath), dimana tiap sinyal (pada jalur yang berbeda-beda) memiliki level kekuatan, delay dan fasa yang berbeda-beda. Wireless LAN di desain sangat modular dan fleksibel. Jaringan ini juga bisa di optimalkan pada lingkungan yang berbeda. Dapat mengatasi kendala geografis dan rumitnya instalasi kabel.
   Implementasi jaringan Wireless biasanya juga digunakan untuk berbagi akses internet agar memperoleh akses internet secara online 24 jam dengan biaya yang murah. Teknologi ini bekerja pada frekuensi ISM dan UNII band (2.4 GHz & 5.8 GHz) yang legal serta telah menjadi platform industri yang didukung berbagai sertifikasi internasional.
  Keunggulan : Biaya relatif kecil, kapasitas besar, kecepatan puluhan kali modem konvensional memungkinkan satu perangkat bisa dipergunakan untuk akses puluhan workstation bersamaan sehingga nilai ekonomisnya menjadi jauh dibawah modem konvensional.


Router
    Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya,
pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protokol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
     Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan Switch. Switch merupakan suatu jalanan, sedang Router merupakan penghubung antar jalan. Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan Router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi Apple Talk Router, dan masih ada beberapa jenis Router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak Router IP.
    Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router.
Secara umum, Router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni :
·               Static Router (Router Statis), adalah sebuah Router yang memiliki table routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
·               Dynamic Router (Router Dinamis), adalah sebuah Router yamg memiliki dab membuat table routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar