Minggu, 20 Mei 2012

Kabel untuk Jaringan (Komunikasi)


Kabel jaringan komputer ada berbagai macam jenis ada yang penghantarnya pendek hingga jauh, dan lambat hingga cepat. Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Berikut ini berbagai jenis kabel yang umum dipakai antara lain :
·               Thin Ethernet (Thinnet)
Thin Ethernet atau Thinnet memiliki keunggulan dalam hal biaya yang relatif lebih murah, serta pemasangan komponennya lebih mudah. Panjang kabel Thin Coaxial / RG-58 antara 0.5 – 185 m dan maksimum 30 komputer terhubung.

 
Kabel jenis ini banyak digunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Kabel jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC TConnector. Jika diimplementasikan dengan TConnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut :
1.        Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
2.        Untuk kartu jaringan, cukup hanya menggunakan transceiver yang onboard, tidak memerlukan tambahan transceiver, kecuali repeater.
3.        Maksimum ada 3 segmen terhubung satu sama lain.
4.        Setiap segmen sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
5.        Maksimum panjang kabel adalah 1,818 feet (555 meter).

·               Thick Ethernet (Thicknet)
Dengan Thick Ethernet atau Thicknet, jumlah komputer yang dapat dihubungkan dalam jaringan akan lebih banyak dan jarak antara komputer dapat diperbesar, tetapi biaya pengadaan pengkabelan ini lebih mahal serta pemasangannya relatif lebih sulit dibandingkan dengan Thinnet. Pada Thicknet digunakan transceiver untuk menghubungkan setiap komputer dengan sistem jaringan. Panjang kabel transceiver maksimum 50 m, panjang Kabel Thick Ethernet maksimum 500 m dengan maksimum 100 transceiver terhubung.
 
Kabel jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12 mm, dan biasanya diberi warna kuning. Kabel ini jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut :
1.        Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm.
2.        Maksimum jarak adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
3.        Setiap segmen harus diberi ground.
4.        Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 m).
5.        Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2.5 m).
·               Twisted Pair Ethernet
Kabel Twisted Pair mirip dengan kabel pada telepon. Didalamnya ada beberapa pasangan kabel yang saling dipelintir dengan pasangannya sehingga disebut twisted pair. Maksud dari pelintiran kabel adalah mengurangi interferensi, derau (noise) dan gangguan yang masuk.
Ada 2 macam kabel ini, yaitu :
1.     Shielded Twisted Pair (STP), kabel dengan selubung pembungkus. Fungsi selubung adalah untuk penahan (grounding) dan untuk mengurangi gangguan. Kabel ini mengkombinasikan teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel, hampir sama dengan UTP, lapisan pelindung perlu di ground pada setiap ujungnya. Mempunyai kecepatan 10 sampai 100 Mbps dan jarak 100 m.


 

2.           Unshielded Twisted Pair (UTP), kabel tanpa selubung pembungkus. Kabel ini mempunyai ukuran sekitar 0,43 cm, berbentuk mirip kabel telepon. Kabel UTP merupakan kabel paling murah, mudah dipasang, dan support arsitektur jaringan. Kelemahan kabel ini adalah rentan terhadap efek interferensi elektris. Kabel UTP mempunyai kecepatan 10 sampai 100 Mbps dan jarak 100 meter.
Perlu diketahui ada beberapa jenis koneksi pada kabel UTP yaitu :
~      Cross Over
~      Straight Through
            Kabel UTP sendiri memiliki 4 pasang kabel kecil didalamnya dengan warna yang berbeda-beda. 4 pasang kabel tersebut adalah sebagai berikut :
·               Pasangan 1 : Putih/Biru dan Biru
·               Pasangan 2 : Putih/Orange dan Orange
·               Pasangan 3 : Putih/Hijau dan Hijau
·               Pasangan 4 : Putih/Coklat dan Coklat

            Untuk Crossover (silang) biasa digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.
                                           
ujung 1 :                                               ujung 2 :
pin 1 putih – orange                           pin 1 putih – hijau
pin 2 orange                                        pin 2 hijau
pin 3 putih – hijau                              pin 3 putih – orange
pin 4 biru                                              pin 4 biru
pin 5 biru – putih                                pin 5 biru – putih
pin 6 hijau                                            pin 6 orange
pin 7 putih – coklat                             pin 7 putih – coklat
pin 8 coklat                                          pin 8 coklat
            Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara memasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 disambungkan ke pin 6 ujung yang lain, pin 3 disambungkan ke pin 1 ujung yang lain dan pin 6 disambungkan ke pin 2 ujung yang lain juga.
 
            Untuk Straight Through, kabel ini digunakan untuk menghubungkan client ke Hub atau Switch. Jenis terminasi ini sering dipakai pada LAN Ethernet 10BaseT. Cara pemasangannya yaitu dengan menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor satu di ujung lain.
            Untuk urutan warna tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk kabel ini, yaitu koneksi minimum berdasarkan standard EIA/TIA-568B RJ-45 Wiring Scheme. Maka urutan warnanya seperti di bawah ini :
Pin 1 : putih – orange                    
Pin 2 : orange
Pin 3 : putih – hijau
Pin 4 : hijau                                      
Pin 5 : biru
Pin 6 : putih – biru
Pin 7 : putih – coklat
Pin 8 : coklat

Dalam membangun jaringan  untuk hal yang satu ini juga perlu dipelajari yaitu cara pemasangan kabel UTP pada konektor RJ-45, hal yang perlu diperhatikan adalah alat-alat yang digunakan misal, konektor RJ-45, Tang Crimper dan LAN tester.

Berikut ini langkah-langkah pemasangan kabel UTP pada konektor RJ-45 yaitu sebagai berikut :
1.        Kupas lapisan luar kabel UTP dengan hati-hati tanpa merusak 4 pasang kabel didalamnya sepanjang ±1 cm dari ujung menggunakan crimping tool, sehingga 8 urat kabel terlihat dari luar.
2.        Susun urutan warna kabel sesuai jenis koneksi kabel UTP yang diinginkan lalu potong dengan rapi ±1/2 inci saja, agar kabel nantinya terpasang dengan erat pada konektor.
3.        Masukkan ujung kabel UTP yang telah disusun ke dalam konektor sampai pin yang ada didalamnya menembus ke dalam kabel, kemudian tekan/jepit dengan menggunakan crimp tool.
4.        Test kabel tersebut dengan menggunakan LAN tester yaitu dengan memasukkan ujung-ujung kabel ke alatnya, lalu dinyalakan, kalau lampu led pada LAN tester menyala semua dari nomor 1-8 berarti telah sukses.

Karakteristik utama Kabel twisted pair adalah sebagai berikut :
a.        Kabel dipelintir satu sama lain untuk mengurangi interferensi listrik.
b.        Dapat terdiri atas dua, empat atau lebih pasangan kabel.
c.        Dapat melewatkan sinyal sampai 10 Mbps.
d.        Koneksi menggunakan RJ-11 atau RJ-45.
e.        STP tahan gangguan, sehingga kecepatannya sampai 100 Mbps.
f.         Dibutuhkan Hub untuk membangun sebuah LAN.
g.        Lebih mudah dipelihara karena kerusakan pada satu saluran tidak mengganggu saluran lain.

·               Fiber Optic (F/O)
            Kabel ini adalah kabel yang di dalamnya berisi serat-serat kaca dan plastik (ultrapure fused silica). Jumlah serat kaca yang ada di dalam kabel umumnya berkisar antara 1 sampai 8 buah.
            Data yang dikirimkan melalui kabel ini dalam bentuk pulsa cahaya atau sinar, sehingga data ini tidak dapat disadap. Sebelum sinar listrik ditransmisikan melalui media ini, harus dikonversikan terlebih dahulu menjadi sinyal dalam bentuk cahaya. Setelah sinyal cahaya diterima, maka alat penerima tersebut akan menkonversikan kembali menjadi sinyal listrik.
            Harga jauh lebih mahal daripada kabel coaxial, sehingga LAN yang menggunakan kabel jenis ini jumlahnya sedikit. Pemasangannya juga lebih sukar daripada pemasangan kabel tembaga, karena ujungnya harus dipoles dan benar-benar lurus agar menghasilkan hubungan yang sempurna. Jarak maksimal adalah 3000 feet.
Jaringan yang menggunakan Fiber Optik (FO) biasanya perusahaan besar, dikarenakan harga dan pemasangannya lebih sulit. Namun demikian, jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan lagi. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100 Mbps dan bebas pengaruh lingkungan (noise).






Tidak ada komentar:

Posting Komentar